Aku sudah menulis terlalu banyak catatan hitam di bukuku. melewati setiap muka halaman dengan penuh sesak dan malu.
merobek bagian yang lalu bukanlah jalan bijak. apalagi tak ada niatan untuk lekas beranjak.
lembarku tak berujung. hanya Dialah yang berhak menentukan.
merevisi manuskrip nyatanya tak semudah yang terkira. bagaimanapun aku hanya bisa melengkapi halaman setelahnya.
aku berharap baik meski aku tak selayaknya dipanggil apik.
entahlah, pada malam sejuk seperti ini aku merinding bisakah aku merasaka lagi esok hari?
banyak tertawa dan bercanda membuatku lupa pada hakikatku manusia tanpa daya.
selamat malam, apakah aku manusia?
aku bisa apa? manangis? mengais? atau justru teriak penuh histeris?
apa aku manusia?
0 komentar:
Posting Komentar