Kamis 25 Agustus 2016, tepatnya dua hari yang lalu gerakan
sebar semangat belajar kembali melanjutkan program kerjanya di desa Ngogak
Banyubiru Kabupaten Semarang. Jika di hari pertama tenaga pengajarnya hanya
satu orang, kini para pengajar boleh senang dengan tambahan relawan mahasiswa
dari IAIN Salatiga dan UKSW Salatiga. Adalah Kristina Maya Sari (23) yang mengaku
sangat senang bisa berkontribusi relawan mengajar. Adapun Lutfi (20) mengaku
sangat tertarik dengan program tersebut. Total pengajar yakni tiga orang
bersama Anisa dan Sella, mahasiswiPGSD I Universitas Kristen Satya Wacana.
Acara dibuka lewat perkenalan
Anisa dan Shella. Anak-anak sangat riuh menyambut para pengajar. Hari itu,
mereka belajar mengenal kosakata bahasa Inggris anggota tubuh manusia.
Pembelajaran dibuat semenarik mungking agar anak-anak merasa mereka sedang
dalam posisi bermain. Muncullah ide membuat patung kosakata. Yakni menempelkan
kertas yang sudah ditulis kosakata di bagian tubuh patung. Lutfi dan Muhsin menjadi
sukarelawan patung. Gelak tawa anak-anak semakin riuh saat melakukan goyang
“coconut “.
Dongeng menjadi ice breaking pembelajaran. Muhsin,
mahasiswa IAIN Salatiga, menjadi relawan mendongeng untuk anak-anak. Ia
menceritakan bagaimana dampak membuang sampah sembarangan mengakibatkan potensi
banjir. Anak-anak sesekali tertawa cekikikan mendengar suara Muhsin yang
berubah-ubah. Disusul agenda terakhir, para pengajar mengajak anak-anak untuk
melakukan aksinya memungut sampah yang ada di sekitar desa mereka.
“aku inginnya kakak-kakak
datangnya setiap hari. Biar kita bisa belajar bahasa Inggris bareng.” Komentar Intan
salah seorang teman belajar yang hadir.
selanjutnya penggagas gerakan ini
mengajak para relawan memberikan donasi. Niatnya donasi tersebut akan dibelikan
buku untuk anak-anak supaya mereka bisa mendapatkan akses buku dengan mudah.
Juga, mencapai misi gerakan yakni mengajarkan literasi pada anak-anak dengan
perpustakaan mini.
Contact person
WA : (085790883602)
Twitter : @muhsinibnuzuhri
0 komentar:
Posting Komentar