Aku bukanlah perindu senja. Senja hanya pelampiasan mereka yang temunya masih tertunda.
Tapi, Senja mengajariku satu hal. Bagaimanapun indah spektrumnya, tetap saja akan jadi gelap gulita. Begitupun dengan cinta.
Cinta yang membara, akan tetap padam pada akhirnya. Jangan tergesa-gesa.
Menjaga hati bukan seperti menjaga ayam. Sekali lempari makan, ia akan mendekat. Cinta bukan mudah kau ucap, lalu ia mudah kau tangkap. Cinta adalah sabar dan ikhlas. Sabar sampai membuatnya bergetar, ikhlas sampai bila tak berbalas.
Di penghujung lelah, aku hanya bisa berkata. Jangan lelah bertahan pada jarak. Sampai pada waktunya, kita akan bersama berbicara kasih sekali tertawa terbahak-bahak.
Selamat, senja.
Kamis, 29 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar