Sabtu, 10 September 2016

Beristirahalah Senja Kini

selamat siang pria yang rentan di sapa kekecewaan.
bagaimana kabarmu menuju petang? masih gelisah, tegar, atau ingin segera beranjak pulang?
bila memang pohon bisa tumbuh dibadan. lantas aku yakin, bahwa pipimu akan nampak dedaunan. ia terlalu sering kau airi air mata. subur memupuk kesedihan yang menjadi-jadi.

bila memang tidur mampu menghilangkan sakit, maka aku yakin kau akan tidur sekarang dan berharap tak bangun lagi. kau boleh seenaknya merangkai asa dalam mimpi, bila sudah bosan menuai sakit hati.

namun, matamu tak ingin kau berandai. ia mengajakmu melihat jauh dari balik jendala. tentu, karena banyak misteri yang belum kau raba.
istirahatlah senja kini, bersemangatlah esok hari.

0 komentar:

Posting Komentar