Siapa yang tidak mau menjadi mulia? Tentu semua orang
menginginkannya. Mulia bisa dimaknai menduduki satu posisi martabat yang tinggi
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan posisi ini, seseorag akan dinilai
sebagai pribadi yang bermartabat. Di mata manusia, orang bisa dinobatkan
menjadi mulia karena beberapa faktor yang menyertainya. Hal tersebut bisa
berupa harta, ilmu, kedudukan sosial, dan lain sebagainya. Namun itu sudah
lumrah. Bagaimana menjadi manusia yang mulia di hadapan Allah?
Inilah 7 mantera yang bisa mengantarkan manusia seperti kita
menduduki posisi mulia di hadapan-Nya.
1.
ان يقول عند أبتداء كلّ شىء بسم الله
Mengucapkan lafadz Bismillahirrahmanirrahim saat hendak melakukan
kegiatan apapun (kecuali perihal yang bersifat makruh dan haram). Bisa kita
jumpai zaman saat ini sering orang lupa mengucapkan mantera ini. Padahal,
lafadz ini memiliki begitu besar dampak di depan Allah SWT. Jadi, mari kita
mulai melakukan aktifitas sehari-hari diiringi dengan basmallah.
2.
والثنية : ان يقول بعد فراغ كل شيء الحمد لله
Mengucapkan alhamdulillaahirabbil ‘alamin setelah selesai
melakukan aktifitas apapun (kecuali yang bersifat haram dan makruh). Sering
juga kita lupa dengan satu mantera ini. Sehabis makan misalnya, kita cenderung
langsung pergi begitu saja. Padahal, dengan lafadz hamdalah ini akan mengajak
kita menjadi pribadi yang mulia di hadapan Allah SWT.
3.
والثالثة : أذا جرى على لسانه ما لا يعنيه ان يقول استغفر الله
Mengucapkan istighfar apabila lisan kita mengucapkan hal-hal yang tidak
berfaedah. Contoh, menggunjing, menggosip, membual, dan lain sebagainya. Dengan
adanya istighfar, akan menghapuskan dosa yang tak sengaja dilakukan oleh lisan
kita. Yah, memang kita pintar sekali bersilat lidah. Maka dari itu, kebiasaan
membaca mantera ini akan sangat membantu sekali menjadikan kita menjadi calon
kuat manusia mulia dan bahagia.
4.
وارابعة : أذا اراد فعلا غدا ان يقول ان شاء الله
Mengucapkan insaa allah kala akan mengucapkan rencana lain waktu.
Sering kita melalikan mantera ini. Pada umumnya, kita sering mengucapkan
kepastian hadir dalam sebuah janji. Padahal, bagaimana pun kepastian itu
berdasarkan Iradah Allah. Sebagai hamba, senantiasanya kita melafadzkan mantera
ini agar apa yang kita rencanakan bisa terkabul. Lantas, kita dinobatkan
sebagai orang yang tepat janji. Dampaknya, kita dihormati orang lain. Tidak
hanya itu, kita mulia di hadapan Allah.
5.
والخامسة : أذا استقبل اليه فعل كل مكروه ان
يقول لاحول ولا قوّة الا بالله العلىّ العظيم
Apa yang sering kita ucapkan saat iki melihat sesuatu yang mengherankan
yang membuat kita takjub? Oh My Gosh, Ya Ampun, Astaga? Atau mungkin ekspresi
lain. Nyatanya, islam memiliki mantera sendiri untuk kondisi ini. Kita
mengucapkan لاحول ولا قوّة الا بالله العلىّ العظيم saat melihat perihal yang menakjubkan,
seperti melihat ular berkepala lima atau yang lainnya. Mantera ini juga manjur
membuat kita menjadi pribadi yang mulia.
6.
واسادسة : أذا اصابته مصيبة ان يقول انّا لله
وانّا اليه اجعون
Mantera ini agak sulit diucapkan, karena lafadz istirja’ ini bertempat
dikala mendapat musibah. Banyak dari beberapa orang jarang mengucapkannya.
Seperti halnya saat tersandung. Bukannya mengucapkan lafadz ini, malah
cenderung mengumpat dengan kata-kata kasar. Dengan kebiasaan mengucapkan lafadz
ini juga yang mengantarkan kita menjadi orang yang bahagia.
7.
واسابعة : لايزال علىّ لسانه فى الليل
والنهار كلمة لااله الا الله محمد رسول الله
Mantera ini yang tidak sembarang orang bisa menjadikannya kebiasaan.
Melafadzkan tahlil siang dan malam nampaknya menjadi sangat berat, karena
mungkin tidak terbiasa dan tersingkirkan oleh aktivitas lain. Hemat penulis,
mantera ini bisa dilafadzkan setelah sholat fardhu. Tidak sulit bukan?
Itu tadi adalah 7 mantera yang manjur
menjadikan kita menjadi manusia yang mulia di hadapan manusia dan Allah. Tidak
sulit kok, mari latih diri kita dengan mengucapkan mantera-mantera diatas agas
menjadi penghias hari kita. Tidak percaya? Silahkan mencoba! J
Sering sering share nginiki shin..! Manteepp
BalasHapus