Pernahkah
kita berfikir bagaimana proses kita bisa melakukan beberapa kegiatan yang
sering kita lakukan? Misalnya berjalan, memasak, menaiki sepeda, memanjat
pohon, bahkan bersiul dengan merdu. Kita jarang sekali memperhatikan hal
tersebut. Pertanyaannya adalah apakah pencapaian kegiatan tersebut melalu
proses pembelajaran? Atau mungkin kita serta merta bisa melakukannya atau yang
sering disebut keterampilan alami (pembawaan).
Dari sini,
kita akan belajar bersama membedakan antara belajar (learning) dan keterampilan
(acquire). Sebagai seorang pendidik maupun peserta didik, kita selaiaknya bisa
membedakan kedua istilah tersebut agar nantinya proses belajar yang kita
lakukan semakin optimal.
Learning adalah suatu proses memasukkan
informasi kedalam diri demi tujuan berubahnya suatu sudut pandang pengetahuan.
Sedangkan keterampilan adalah kecakapan diri
dalam melakukan suatu kegiatan.
Untuk mempermudah penjelasan, saya
akan membagi kedua istilah tersebut dalam
tabel dibawah ini.
To Learn
|
To Acquire
|
Cognitive
|
Psycomotoric
|
Formal situation
|
Informal situation
|
Based on the rule
|
Natural
|
Obligatory
|
Willingness
|
Depends on the attitude
|
Depends on the attitude
|
Conscious
|
subconscious
|
One particular time
|
Through time
|
Structural
|
Nonstructural
|
·
Cognitive Vs Psycomotoric
Pembelajaran
fokus pada aspek kognitif seseorang. Ruang lingkup aspek kognitif meliputi
pendeskripsian, penganalisisan, suatu objek. Contohnya orang Indonesia yang
lahir di negara Indonesia dalam penguasaan bahasa Inggrisnya akan melewati
proses kognitif. mereka harus mempelajari kata perkata dan menyusunnya kedalam
sebuah kalimat berdasarkan pada tata bahasa Inggris yang benar. Di sisi lain,
mereka tidak melalui proses belajar dalam penguasaan bahasa ibu (bahasa
Indonesia). Mereka cenderung menirukan kata-kata yang sudah sering mereka
dengar sejak kecil. Perilaku inilah yang merangsang psycomotoric berfungsi
dominan. Jadi, orang Indoenesia berbicara bahasa Indonesia adalah sebuah
keterampilan.
·
Formal Vs Nonformal
Proses
belajar umumnya berlangsung secara formal, dalam artian terjadwal,terkontrol,
bahkan di bawah naungan instansi. Contohnya seorang murid akan dikatakan sedang
melakukan proses belajar bila ia sedang mendapatkan pelajaran di dalam kelas.
Berbeda halnya dengan keterampilan. Keterampilan cenderung berlangsung secara
nonformal. Pendek kata, seseorang yang bisa mengayuh sepeda tidak bisa
dikatakan belajar selama dia tidak tahu teori tentang gaya. Melainkan orang
tersebut melakuakan sebuah proses imitasi dan dilakukan secara berulang-ulang.
Sehingga orang tersebut mahir dalam bersepeda.
·
Obligatory Vs Willingness
To learn cenderung terjadi karena adanya
aturan nilai. Contohnya, seseorang yang awalnya tidak bisa mengemudi mobil lalu
masuk ke lambaga pelatihan harus mengikuti instruksi dari tutor. Segala bentuk
regulasi yang ditetapkan oleh pihak lembaga mesti ditaati. Lain halnya
keterampilan yang terjadi secara natural atau alamiah. Contohnya, anak kecil
yang mencoba berjalan. Ia tidak perlu mendapatkan beberapa aturan dalam
berjalan. Kesemuanya berjalan secara alami karena adanya kebutuhan untuk bisa
berpindah tempat.
·
Conscious Vs Subconscious
To learn adalah sebuah proses yang dilakukan
secara kesadaran penuh. Dalam hal ini, proses belajar memang dilakukan untuk
mendapatkan kebutuhan pengetahuan secara kompleks. Contohnya kita bisa saja
mengendarai sepeda motor tanpa belajar. Namun, bila kita ingin mengetahu kenapa
motor bisa digerakkan, bagian mesin mana yang membuat motor menyala, maka kita
harus mempelajarinya secara kesadaran penuh. Di sisi lain, keterampilan datang
tanpa kesadaran penuh. Contohnya, wanita bisa sangat terampil mengiris bawang
merah secara tipis-tipis. Mereka tidak mengupayakan pengetahuan kenapa bisa
terampil seperti itu. Mereka hanya cenderung melakukannya secara berulang. Hal
inilah yangk mengakibatkan mereka sangat terampil dalam mengiris bawang merah.
·
One Particular Time Vs through time
Proses
belajar tidak dilakukan secara continu bila sudah mendapatkan jawaban dari
kebutuhan pertanyaan. Misalnya kita ingin mempelajari kenapa terjadi siang dan
malam. Kita akan mencoba menguak misteri soal rotasi bumi. Kejadian ini tidak
akan berlangsung secara kontinu. Setelah berhasil memahami faktornya,
selebihnya hanya proses mengingat. Berbeda dengan keterampilan. Kita bisa
menulis, membaca. Hal ini adalah sebuah keterampilan yang senantiasa kita
lakukan terus menerus. Dan kegiatan ini berlangsung sepanjang waktu.
·
Structural Vs Nonstructural
Kita saat
ini bisa membaca dengan lancar. Tapi sebelum kita mendapatkan kecakapan itu,
pastilah kita belajar mengenai simbol alfabet yang kemudian bisa kita rangkai
menjadi sebuah kata, frasa, maupun kalimat. Ini lah proses belajar yang
structural. Sedangkan pada keterampilan, kita tidak perlu mengurutkan kegiatan
secara mendasar. Contohnya, kita bisa mengayuh sepeda dengan mahir, juga kita
mahir menyetir mobil. Bukan berarti untuk bisa menyetir mobil kita harus mahir
bersepeda dahulu. Inilah yang dinamakan keterampilan bersifat nonstrukutural.
Jadi,
sekarang kita bisa membedakan sebuah kegiatan apakah itu termasuk bagian dari
proses belajar atau malah keterampilan. Semoga dengan adanya pengetahuan
tentang perbedaan ini, kita bisa semakin mengoptimakan diri agar mampu menambah
kualitas diri.
0 komentar:
Posting Komentar