Sabtu, 02 April 2016

pendekatan sifat khas kepribadian manusia menurut para ahli psikologi kepribadian



Mengenal Sifat-sifat Khas Kepribadian Manusia
                Dalam proses pendidikan, perlu kiranya mengenal kepribadian peserta didik. Hal ini berdasarkan pada kenyataan yang menunjukkan bahwa kepribadian manusia sangat beragam, mungkin sama banyaknya dengan jumlah orang.
                Dalam psikologi kepribadian, ada dua macam pendekatan mengenai kepribadian. Pertama, beberapa ahli berusaha menggolongkan manusia kedalam beberapa tipe-tipe tertentu, karena mereka berasumsi cara itulah yang paling efektif dalam mengenal sesama manusia dengan baik. Kedua, beberapa ahli berpendapat bahwa pendekatan yang paling efektif adalah dengan mengenal manusia menurut apa adanya. Bagi mereka, melakukan klasifikasi tipe manusia sama saja menyembunyikan kekhususan sifat-sifat mereka.
                Beberapa ahli yang menggunakan pendekatan pertama misalnya Hippocrates-Galenus, ahli-ahli dari mazhab Italia, mazhab Perancis,Krestchmer. Lebih jauh, ada Sheldon, Kant, Heymans, Ewald, Spranger, dan masih banyak lagi. Di sisi lain, beberapa ahli yang menempuh cara kedua yakni antara lain Freud, Adler, Jung, Lewin, Allport, dan lainnya.
  • ·         Teori Hippocrates
Hippocrates (460-370) berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat sifat yang didukung cairan-cairan pokok. Keempat unsur pokok tersebut yaitu tanah, air, angin, dan api. Tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, angin mendukung sifat dingin, dan api mendukung sifat panas.
  • ·         Galenus
Galenus menyempurnakan teori Hippocrates karena adanya penyimpangan pada perbandingan cairan yang mengakibatkan kelainan. Galenus juga menyebutkan manusia terdiri atas empat elemen pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis. Kenyataannya, penyimpangan selalu terjadi pada perbandingan cairan. Salah satu cairan itu adanya lebih dari yang seharusnya, yang disebut dominan. Dominan menyebabkan adanya sifat kejiwaan tertentu. Sifat kejiwaan ini disebut temperament.
untuk penjelasan lebih lanjut, perhatikan tabel dibawah ini.
Cairan badan yang dominan
Prinsip
tipe
Sifat-sifat khasnya
Chole
Tegangan (tension)
Choleris
Hidup, besar semangat, kerja keras, daya juang besar, hatinya mudah terbakar, optimis
Melanchole
Penegaran (regidity)
Melanholis
Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis.
Phlegma
Pkastisitas ( adaptation)
Phlegmatis
Tak suka terburu-buru (calm), tak mudah dipengaruhi, setia.
Sanguis
Ekspansivitas (terbuka)
Sanguinis
Hidup, mudah berganti haluan, ramah, lekas bertindak juga lekas berhenti.

Dalam perkembangannya, beberapa ahli menekankan segi kejasmanian saja sampai lahirlah tipologi yang berdasarkan konstitusi. Beberapa yang lain menekankan pada kejiwaannya saja sampai melahirkann tipologi yang berdasar temperamen.
  • ·         Tipologi Mazhab Italia.
                Viola menemukan tiga tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya.
v  Microplanchnis (ukuran menegak relatif dominan, sehingga orangnya terlihat tinggi jangkung).
v  Makroplanchnis (ukuran mendatarnya relatif dominan, sehingga orangnya terlihat pendek dan gemuk).
v  Normoplanchnis (ukuran menegak dan mendatarnya seimbang, sehingga bentuknya bermacam-macam beralas pada keturunan.
  • ·         Tipologi Mazhab Perancis.
                Sigaud berpendapat, keadaan serta bentuk manusia ditentukan oleh lingkungan. Di bawah ini macam-macam lingkungan yang menimbulkan reaksi yang bermacam-macam.
v  Lingkungan udara menjadi sumber reaksi respiratoris.fungsi yang dominan yakni pernafasan. Kenampakannya antara lain, thorax dan leher lebih besar dari pada yang lain.
v  Lingkungan berwujud makanan menjadi sumber reaksi digestif. Fungsi yang dominan yakni pencernaan. Kenampakannya antara lain, thorax pendek besar, mata besar, pinggang besar.
v  Lingkungan berwujud keadaan alam menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.fungsi yang dominan yakni motorik. Kenampakan ciri jasmaninya antara lain, organ berkembang secara selaras, muka penuh, badan kokoh.
v  Lingkungan berwujud keadaan sosial menjadi sumber reaksi-reaksi cerebral.
Fungsi yang dominan yakni susunan syaraf sentral. Kenampakannya antara lain dahi menonjol ke depan, mata bersinar, daun telinga lebar.
  • ·         Tipologi Kretschmer
                Kretschmer melihat, bahwa manusia memiliki tiga tipe menurut keadaan jasmaninya.
v  Tipe piknis. Tipe ini memiliki ukuran mendatarnya lebih daripada keadaan biasa, sehingga orang terlihat pendek gemuk. Salah satu sifatnya yaitu, badan agak pendek, leher pendek, perut besar, dan bahu tidak lebar.
v  Tipe leptosom. Tipe ini memiliki ukuran menegaknya lebih daripada biasanya, sehingga orangnya terlihat tinggi jangkung. Sifat-sifat khas tipe ini yaitu, badan kurus jangkung, muka bulat telur, berat relatif kurang.
v  Tipe atletis. Tipe ini memiliki ukuran menegak dan mendatarnya dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh terlihat selaras. Salah satu sifat tipe ini adalah badan kokoh, bahu lebar.
v  Tipe displatis. Tipe ini memiliki ukuran menyimpang dari ukuran yang disebutkan di atas. Kretschmer menganggap tipe ini adalah tipe yang menyimpang dari konstitusi normal.
Kretschmer juga melihat tipe manusia menurut temperamennya. Manusia digolongkan menjadi dua golongan, yaitu.
v  Tipe schizothym
Tipe ini biasanya sukar sekali mengadakan kontak langsung dengan dunia luar, suka menyendiri, hidup dengan dirinya sendiri.
v  Tipe cyklothym
Tipe ini berkebalikan dengan tipe schizothym. Tipe ini mudah sekali bergaul, ramah, dan biasanya memiliki rasa empati yang tinggi.
Hubungan antara keadaan jasmani dan temperamen dapat dilihat sebagai berikut.
v  Orang berkonstitusi piknis kebanyakan bertemperamen cyklothym.
v  Orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displatis kebanyakan bertemperamen schizothym.

  • ·         Teori Sheldon
                Sheldon mengungkapkan, bahwa kepribadian manusia itu terdiri atas komponen-komponen. Komponen-komponen tersebut, yakni komponen kejasmanian, temperamen, dan psikiatris.
v  Komponen kejasmanian
Komponen ini terdiri atas kejasmanian primer dan sekunder. Untuk kejasmanian primer, tipe kepribadian manusia dibedakan menjadi tiga, yaitu endomorphy, mesomorphy, dan ectomorphy. Sedangkan komponen jasmani sekunder, kepribadian dibedakan menjadi tigam yakni dysplasia, gynandromorphy, texture.
Ø  Kejasmanian primer endomorphy berarti komponen endommorphynya tinggi dibandingkan dua lainnya.  Tipe ini ditandai sistem digesif berperan penting, seperti gemuk, berat badan relatif kurang.
Ø  Kejasmanian primer mesomorph berarti komponen mesomoprh nya tinggi dibanding dua lainnya. Bagian tubuh dari mesodorm relatif dominan, seperti kuat, otot kelihatan, tahan sakit.
Ø  Kejasmanian primer ectomorph biasanya bagian tubuh yang berasal dari ectoderm berkembang, yaitu kulit, sistem saraf seperti jangkung, dada pipih.
Ø  Kejasmanian sekunder dysplasia berhubungan dengan ectomoprhy, dan lebih banyak pada wanita. Beberapa penelitian menyebutkan bukti dysplasia sering terjadi pada penderita psychosis pada mahasiswa.
Ø  Kejasmanian sekunder gynandromorphy itu menunjukkan sejauh mana jasmani memiliki sifat yang terdapat pada jenis kelamin yang berlainan. Semisal ada laki-laki memiliki kadar “g” yang tinggi, maka dia akan memiliki tubuh yang lebut, pinggul besar. maksimalnya pencapaian komponen ini adalah banci.
Ø  Kejasmanian sekunder texture komponen yang menunjukkan bagaimana orang itu tampaknya keluar.
v  Komponen Temperamen
Komponen temperamen memiliki tiga macam tipe dominasi komponen.
Ø  Tipe viscerotonis.
Yaitu sifat yang dicangkupnya berhubungan dengan anatomi dan fungsi alat-alat digestif. Contohnya sikapnya rileks, suka akan hiburan, gemar makan, tidurnya nyenyak.
Ø  Tipe somatotonis
Yaitu sifat yang dicakupnya berhubungan dengan fungsi dan anatomi somatis atau berkenaan dengan otot dan tulang. Orang yang memiliki sifat ini suka melakukan pelbagai hal yang menggunakan otot. Sikap temperamennya antara lain gagah, perkasa, berterus terang, dan suara lantang.
Ø  Tipe cerebrotonis
Yaitu sifat orang dengan tipe ini melakukan aktivitas pokoknya dengan perhatian dengan sadar, dan inhbisi kegiatan jasmaniyah. Sikap temperamennnya antara lain, ragu-ragu, kurang percaya diri, tampak lebih muda dari sebenernya, dan kurang berani bergaul.
v  Komponen psikiatris
Sheldon juga mengungkapkan komponen-komponen pada sakit kejiwaan. Adapun komponen tersebut yaitu :
Ø  Affective
Bentuk ekstremnya terdapat pada penderita psikosis jenis manis-depresif.
Ø  Paranoid
Bentuk ekstremnya terdapat pada penderita paranoid, berangan-angan terlalu jauh dari kenyataan
Ø  Heboid
Bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita gebephrenia (antisosial).


Beberapa ahli juga memaparkan tipologi berdasarkan keadaan kejiawaan semata.

  • ·         Tipologi Plato
Plato membagi bagian jiwa menjadi tiga bagian, yaitu :
Ø  Pikiran (logos) berkedudukan di kapala. Logos memunculkan manusia yang dikuasai oleh pikir.
Ø  Kemauan (thumos) berkedudukan di dada. Thumos memunculkan manusia yang dikuasa oleh kemauan.
Ø  Hasrat (epithumid) berkedudukan di perut. Epithumid memunculkan manusia yang dikuasai oleh hasrat.
  • ·         Tipologi Queyrat
                Queyrat menyusun tipologi atas dasar daya-daya jiwa, yakni daya kognitif, afektif, dan konatif. Berdasarkan komponen mana yang dominan, Queyrat membaginya kedalam beberapa tipe.
Ø  Salah satu daya yang dominan
Tipe meditatif (kognitif dominan), tipe emosional (afektif dominan), dan tipe aktif (konatif dominan).
Ø  Dua daya dominan
Tipe meditatif-emosional atau sentimental ( kognitif dan afektif), tipe aktif-emosional atau garang (konatif dan afektif), dan tipe aktif meditatif (konatif dan kognitif).
Ø  Ketiga daya seimbang
Tipe seimbang, tipe amorph, dan tipe aphatis.
Ø  Ketiga daya ada dan berfungsi tak menentu.
Tipe tak stabil, tipe tak teguh hati, dan tipe kontradiktoris.
Ø  Daya yang tidak sehat
Tipe hypochondris, tipe melancholis, dan tipe hysteris.
  • ·         Tipologi Malapert
                Malapert menikhtisarkan penggologan manusia berdasarkan dominasui daya tertentu.
Ø  Tipe intelektual, yang terdiri atas golongan analitis, dan reflektif.
Ø  Tipe afektif, yang terdiri atas golongan emosional dan bernafsu.
Ø  Tipe volunter, yang terdiri atas golongan tanpa kemauan dan besar kemauan.
Ø  Tipe aktif, yang terdiri atas golongan aktif dan tidak aktif.
  • ·         Tipologi Heymans
                Heymans menggolongkan kepribadian manusia kedalam tiga macam kwalitas kejiwaan.
Ø  Emosionalitas
Yaitu mudah tidaknya manusia terpengaruh oleh kesan. Dari taraf emosionalitas, manusia dibedakan menjadi dua, yaitu golongan emosional ( impulsif,mudah marah, mudah tertawa, ingin berkuasa) dan golongan yang tidak emosional (berhati dingin, berhati-hati dalam berpendapat, pandai menahan nafsu, dan memberi kebebasan pada orang lain).
Ø  Proses pengiring
Yaitu banyak sedikitnya kesan terhadap kesadaran. Dalam tipe ini, terdapat dua golongan, yaitu golongan pengiring kuat (tenang, suka menolong, ingatan baik) dan golongan proses pengiringnya lemah ( tidak tenang, lekas putus asa, tidak teliti)
Ø  Aktivitas
Yaitu banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan pikirannya pada tindakan. Tipe ini memilik dua golongan, yaitu golongan aktif (suka bergerak, sibuk, riang gembira), dan golongan tidak aktif ( lekas mengalah, lekas putus asa, segala hal dianggap berat).

  • ·         Tipologi Spranger
                Spranger melakukan pendekatan dengan psikologi dengan ilmu kerohanian. Spranger membedakan macam-macam roh pada manusia. Roh pertama yaitu roh subjektiv atau roh individual. Roh ini bertempat pada manusia masing-masing. Roh yang keduan adalah roh objektif atau roh supra individual. Roh ini adalah roh seluruh umat manusia, dan ini sering disebut juga dengan kebudayaan.
Spranger membedakan manusia menjadi enam tipe.
Nilai kebudayaan yang dominan
Tipe
Tingkah laku dasar
Ilmu pengethauan
Manusia teori
Berpikir
Ekonomi
Manusia ekonomi
Bekerja
Kesenian
Manusia estetis
Menikmati keindahan
Keagamaan
Manusia agama
Memuja
Kemasyarakatan
Manusia sosial
Berbakti/berkorban
Politik/ kenegaraan
Manusia kuasa
Ingin berkuasa
 Tentu saja dominasi kebudayaan ini sangat variatif. Saat satu kebudayaan dominan, maka nilai yang lain hanya sebagai corak saja.

Daftar Pustaka

Allport, G.W. Personality : a psychological interpretation. New York : Henry Holt, 1937
Adleer, A. Understanding Human Nature (terj. Beran Walfe). New York : Permabook-Greenberg, 1949.
Brand, H. The Study of Personality. New York : John Wiley & Sons, 1954.
Hall, C.S. & Lindzey G. Theories of Personality New York : John Wiley & Sons, 1957.
Jacobi, J. De Psychologie van C.G. Jung (terj: M. Drukker). Amsterdam-Antwerpen : Contact, 1951.
Janse de Jonge, A.L. karakterkunde. Baarn : Bosch & keuning, 1949.
Roback, A.A. The Psychology of Character. London : Routledge & kegan Paul, 1952.
Rumke, H.C. Inleiding tot de Karakterkunde Haarlem : De Erven F. Bohn, 1951.
sheldon, W.H. The varieties of Human phsyque : an introduction to Constitutional Psychology. New York : Harper, 1942.
Spranger, E. Lebensformen. Leipzing :1925.

0 komentar:

Posting Komentar